Kamis, 17 November 2011

Kontroversi di tengah 26th SEA GAMES 2011




JAKARTA – Suara yang meminta pelaksanaan SEA Games 2011 ditunda mulai bergema dari gedung wakil rakyat. Wakil Ketua Komisi X DPR Utut Adianto adalah salah seorang yang serius menyarankan agar pemerintah tidak lagi memaksakan penyelenggaraan event olahraga se-Asia Tenggara itu sesuai dengan jadwal semula, yaitu 11–22 November 2011. Dia menyarankan agar pemerintah memundurkan jadwal pelaksanaan SEA Games setidaknya 3–4 bulan. ’’Ini alternatif terbaik dan paling rasional melihat kondisi objektif terkini, khususnya kesiapan venue,’’ tegas Utut setelah rapat kerja bersama Kemenpora di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta,tanggal 5/10.

Berdasar pantauan pihaknya hingga beberapa hari terakhir, sejumlah venue untuk beberapa cabang olahraga masih belum siap. Di antaranya, kolam renang, stadion atletik, dan lapangan tembak. ’’Saya bicara seperti ini bukan untuk kepentingan politis. Saya ini juga olahragawan. Saya usul penundaan itu demi Merah Putih,’’ tegas mantan pecatur tersebut. Utut menambahkan, nama baik Indonesia di mata negara-negara lain menjadi taruhan jika pemerintah tetap memaksakan menyelenggarakan SEA Games sesuai dengan jadwal. ’’Silakan saja. Tapi, tentu kita harus siap malu dan menutup muka karena penyelenggaraan yang asal-asalan,’’ imbuh anggota DPR asal PDI Perjuangan tersebut.

Dia menyatakan, kesuksesan penyelenggaraan SEA Games tidak hanya cukup dijawab dengan pernyataan pemerintah yang berulang-ulang siap mempercepat pengerjaan venue. Sebab, menurut dia, persoalan penyiapan venue bukan semata-mata persoalan kesiapan menambah jumlah tenaga pekerja atau semacamnya. ’’Tapi, ada hal-hal teknis konstruksi atau lainnya yang itu tetap butuh waktu demi hasil maksimal,’’ tegasnya. Misalnya, sebut Utut, penyiapan kolam renang yang sesuai dengan standar internasional. ’’Yang seperti itu kan tidak bisa asal selesai. Nanti kalau kolamnya ternyata bocor, bukannya jadi ajang loncat indah, tapi malah jadi loncat maut,’’ ujarnya dengan mimik serius.

Selain penundaan, Utut sebenarnya memberikan alternatif lain. Yaitu, cabang-cabang olahraga yang penyelenggaraannya di daerah belum siap dipindahkan ke Jakarta. ’’Tapi, yang konkret ya tetap penundaan itu,’’ imbuhnya. Kemarin rapat kerja komisi X dengan Kemenpora yang dihadiri langsung Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng itu sebenarnya tidak secara khusus mengagendakan pembahasan persiapan SEA Games. Agenda rapat tersebut adalah pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) 2012 Kemenpora. Namun, mengingat persoalan SEA Games sudah menjadi kekhawatiran banyak pihak, beberapa anggota dewan sempat menyinggung persoalan tersebut.

Tidak seluruh anggota menyampaikan kritik dan kekhawatiran. Ada beberapa yang justru merespons positif persiapan SEA Games selama ini. Misalnya, Ketua Komisi X Mahyuddin. Politikus Partai Demokrat tersebut justru memuji pemerintah yang dianggap sudah optimal. ’’Melihat persiapan hari ini, kami yakin SEA Games akan bisa sukses,’’ ujarnya.Ditemui seusai rapat, Menpora Andi Mallarangeng tetap menjamin SEA Games 2011 akan berlangsung tepat waktu. ’’Semua sudah akan siap pada waktunya, 11–22 November ini, untuk pelaksanaan SEA Games 2011, baik yang di Palembang maupun Jakarta,’’ katanya.Permasalahan pembangunan arena pertandingan, terutama di Palembang, menurut dia, sudah mencapai tahap penyelesaian. Hal itu berdasar laporan yang telah diterima pihaknya. ’’Menpora (yang) bertanggung jawab jika SEA Games gagal,’’ tegas Andi sambil berlalu.

Menurut dia, hingga saat ini, persiapan sudah matang. Sarana dan prasarana sudah disiapkan dengan maksimal. ’’SEA Games siap dilaksanakan. Jakarta sudah siap, Palembang finishing, besok (hari ini, Red) saya melihat perkembangan lagi,’’ ungkapnya.Selain itu, Andi menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait di bawah koordinasi Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Masyarakat untuk lebih mematangkan persiapan SEA Games. Misalnya, terkait dengan masalah kabut asap yang sempat menjadi persoalan yang cukup mengkhawatirkan di sana. ’’Ada harapan dari BMKG bulan Oktober sudah musim hujan. Penanganan juga dilakukan di titik apinya. Saya bertanggung jawab penuh dan yakin SEA Games dapat diselenggarakan dengan baik. Sukses pelaksanaan, sukses prestasi, dan sukses dari sisi ekonomi,’’ katanya.

Mantan juru bicara kepresidenan tersebut boleh bersesumbar bahwa SEA Games bakal berjalan lancar. Namun, persiapan di lapangan tak semulus yang diucapkan Andi. Salah satunya, persiapan para atlet. Cabang angkat besi, misalnya. Kepala Pelatih Pelatnas Angkat Besi Sori Enda Nasution mengeluhkan belum adanya kucuran peralatan maupun perlengkapan latihan bagi para lifter.’’Kami belum mendapat semua itu. Sepatu, ikat pinggang, bahkan kaus latihan juga belum turun. Peralatan latihan yang kami ajukan juga ditolak. Terpaksa, anak-anak berlatih dengan peralatan dan perlengkapan yang lama,’’ ucap Sori.Lelaki yang karib disapa Ucok tersebut menambahkan, hal itu sangat mengganggu persiapan timnas angkat besi. Padahal, timnas dibebani target yang tak mudah, yakni merebut lima emas. Sayangnya, perhatian yang diberikan ternyata tak sebanding dengan pengorbanan para atlet maupun pelatih.

’’Kami berlatih pagi-sore. Kalau ditanya jenuh, pasti semua juga jenuh. Tapi, demi bangsa, kami semua tetap berlatih keras. Sayangnya, perhatian yang diberikan tidaklah seimbang dengan pengorbanan anak-anak,’’ imbuh dia. Keluhan Ucok itu juga seolah mementahkan pernyataan Menko Kesra Agung Laksono setelah rakor di kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa malam (4/10). Saat itu, dia menyatakan bahwa semua hal seperti pencairan dana atau pengadaan peralatan berjalan dengan baik. Perasaan waswas juga dialami PB PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia). Sekjen PB PRSI Tony Sastramihardja mengakui bahwa penyelesaian aquatic venue memang masih jauh dari yang diharapkan. Karena itu, rencana test event pada 5 Oktober pun mesti dibatalkan. Bahkan, dia meyakini aquatic venue baru siap digunakan (ready to use) pada awal November.’’Kalau stadion utama, mungkin bisa selesai akhir Oktober. Tapi, fasilitas lainnya seperti jalan belum digarap dan masih rusak. Selain itu, masih banyak gundukan tanah dan sisa material di luar venue. Kalau dengan merapikannya, ya paling siap seminggu sebelum SEA Games mulai,’’ ucap Tony.

sumber: http://www.pontianakpost.com/index.p...etail&id=98459

Nama : Hasna Pradityas
NPM : 5A411138
Mata Kuliah : Desain Pemodelan Grafik
Dosen : Pak Parno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar