Sabtu, 25 September 2010

teori 'L' untuk 'L'


teori Logika untuk Love..
yap Logika! you've to use it for current relationship.
and I use it from now. if u think just LOVE word can make happy, you're wrong.
love needs sacrifices and how to know that? use ur brain to think bout that.
everyone can say Love to their mate easily, and bring us to the highest top and feel fly. but think one. Are they serious? Did they show a sacrifice to us?
I just one of million people who got a broke in several relationship. It is like a squirrel jumps in one tree to another tree but no food to eat and he falls from trees several times. that's what i felt. i jump in an one relationship and then i fall and i jump again and i fall again.in fact i was jump in a wrong relationship. IT HEARTS for the first and HURTS for the end.
can you answer now? How I can believe a man? I'll believe! but not just with Love I believe him but also with Logic. Even i didnt feel a truly Love for me, at least if I feel down i am not too hurt. because from first times, i use Logic to cover my love feeling so that it helps me.
Yasudahlah.. the problem just i am not ready yet to make a relationship. but I do now. and the results is I am like hurt him slowly. :') sorry, im just Phobia about L

Rabu, 01 September 2010

FAKEBOOK Holic

Based on True Story....

FAKEBOOKHOLIC

Kejadian ini terjadi sekitar pertengahan tahun 2009, dimana sedang HOT-HOT nya jejaring sosila bernama FACEBOOK. karena jejaring itu, Gue dan 3 orang teman kampus Gue berhasil di kelabui oleh seorang wanita ‘gila’ yang sedang bermain ‘game’ di dunia maya maupun dunia nyata. Sangat berani, hebat dan cerdas! Apa yang di maksud game? Gue akan menceritakan secara detail cerita panjang ini yang mungkin jarang di temukan di kehidupan nyata.Gue sebut ini ‘RSCM nite’. namun sebelumnya gue akan menyeritakan asal mula dari RSCM nite ini.
Gue punya temen di kampus bernama Jerry. Dia mahasiswa 2 tingkat di atas gue. Wajahnya manis dan sangat eksotis, agak kriting, brewokan dan banyak di penuhi bulu sexy di badannya. Maklum, keturunan ambon manise. dia juga selalu memakai kacamata minusnya yang besar, namun tidak terlihat cupu. Jerry cowok yang baik dan mencintai musik dan design grafis dan itu sangat terbukti.
Hari itu, gue selalu melihat Jerry nampak bahagia di wajahnya saat berada di depan komputer lab di kampus. Dia seperti sedang chatting dengan seseorang disana. Gue menghampirinya dan menyapanya. Mencoba untuk mencari tahu kesenangannya itu. Terlihat Jerry sedang YM-an dengan cewek cantik yang terlihat di foto. Wanita oriental dan cantik. Dan saat itupun Jerry menceritakan semua tentang cewek ini yang bernama “Brigithia Renata” di Facebooknya. Dan panggil saja Tata. Jerry menceritakannya dengan penuh excited dan nampak bahwa dia sangatlah mengagumi wanita ini. Dan di ketahui, beberapa hari kemudian mereka berpacaran. Gue pun dikenali Jerry lewat facebook dan dari cara bicaranya sepertinya Tata ini memang anak yang rendah hati. Bayangkan, dia merupakan mahasiswa UPH, jurusan design interior dan terlihat beberapa karyanya ada di folder fotonya dan itu sangat bagus, dan juga dari beberapa fotonya nampak seperti seorang model. Namun, dia masih mau bergaul di Dunia maya dengan orang lain yang padahal dia bisa mendapatkan banyak teman di luar sana karena ke glamorannya. Yang Gue sangat rugikan, Jerry belum pernah sama sekali bertemu dengan Tata. Jerry selalu mencoba selalu berusaha untuk bertemu namun selalu ada halangan dari Tata nya.Menurut Gue pengorbanannya untuk bertemu Tata cukup gigih. Namun apa daya. Jadi Jerry hanya bisa bersabar. Dan All night long all day long dia selalu menunggu Tata nongol di YM.
Gue menjadi banyak sekali mengobrol dengan Tata ini di YM. Dia menceritakan semuanya dengan apa adanya dan Gue pun menjadi tertarik untuk menceritakan curhatan2 Gue. Kita sudah seperti saudara. Padahal rasanya baru kenal dan hanya kenal di YM namun obrolan kita menarik. Jerry pun senang Gue akrab dengan Tata karena jadi bisa mendapat info2 lain dari Gue. Dan kemudian Tata mengenalkan sepupunya bernama Leona ke Gue melalui Facebook dan YM. Mereka ternyata satu tipe. Sangat ramah dan baik. Gue gak ada pikiran buruk sama sekali ke mereka, padahal gue bukan orang yang mudah percaya sama orang yang baru di kenal. Ke Leona, Gue menceritakan hubungan gue dengan mantan gue, Andy yang baru beberapa minggu putus tapi masih berhubungan dengan baik. Semuanya Gue ceritakan tanpa ada rasa curiga. Sampai Leona meng-add Facebook Andy karena Gue berpikir Leona hanya penasaran. Dan dia juga bertanya2 tentang Hendra, mahasiswa 4 tingkat di atas gue yang sekampus sama gue. Leona kenal dia dari Jerry melalui Facebook. Gue yang tidak begitu mengenal dekat Hendra pun tidak bicara banyak.
Beberapa hari kemudian, Di kampus, Gue dan Jerry berada di lab dan sedang Online. Jerry duduk di belakang Gue. Kita sibuk masing2 dan masih ada beberapa mahasiswa yang juga online di lab. Saat Jerry keluar ruangan, Gue iseng melihat ke Komputer Jerry karena Komputer Gue lemot. Gue terkejut saat membaca beberapa potongan chatting Jerry dengan Tata yang bilang bahwa Andy jadian dengan Leona! Sumpah demi Tuhan saat Gue menbaca itu air mata gue langsung keluar dan memanggil Jerry maksud semuanya ini apa. Baju Jerry Gue tarik2, Lengannya Gue remas2 sampai merah. Itu bukan karena Gue benci Jerry tapi karena Gue kesal dengan Andy dan Leona dan sampai Gue tidak bisa mengontrol diri. Gue nangis di dalam lab. Gak peduli sama orang2 di sekitar. Gue langsung sapa Andy di YM yang kebetulan sebelumnya Gue sedang chatting dengan Andy ini. Gue maki-maki dia secara tiba2. Semua kata kotor keluar dari jari jemari gue. Gak peduli dia mau marah apa gak. Otak Gue panas seperti sedang di permainkan. Andy pun kesal dengan gue dan sorenya dia mau bertemu gue di kampus dan berkata mau menampar gue. Gue sama sekali tidak takut. Kemudian tidak lama kemudian Gue mengetahui kabar dari Tata bahwa Leona tiba2 masuk RS karena penyakit Leukimianya. Tata yang saat itu sedang magang di Malaysia, berencana berangkat langsung ke Indonesia untuk menjenguk Leona. Gue kasihan namun juga sangat kesal. Tapi lebih kesal dengan Andy. Gue ditemani Jerry menunggu Andy datang. Namun dia tidak kunjung datang, sampai Jerry memutuskan untuk pulang karena ada urusan kerjaan. Gue menunggu sendirian dan 2 jam sudah sampai akhirnya jam7 tiba. Gue berpikir Andy tidak akan datang dan akhirnya gue pulang. Setibanya gue di rumah Andy mengabari gue kalau dia sudah ada di kampus dan dia tau bahwa Gue sudah pulang. Dia bilang kalau gue pengecut. Rasanya ingin sekali Gue balik lagi ke kampus dan menonjok mukanya sampai hancur. Dia gak tau kalau gue nunggu berjam2 di kampus. Akhirnya kita perang kata di SMS saja. Namun itu membuat kita tidak puas.
Malam itu gue Chatting dengan Jerry. Gue menceritakan semua kekesalan gue ke Andy dan semua unek2. Dan akhirnya gue udah gak terlalu begitu kepikiran tentang dendam Gue ke Andy. Gue dan Jerry mengetahui bahwa Leona masuk RS dan keadaanya memburuk. Kita berencana besok akan menjenguknya di RSCM.
Esoknya, gue mengabari Tata bahwa mau menjenguk Leona di RS bersama Jerry dan Hendra yang di kabari Jerry bahwa Leona sakit. Tata pun membalas sms gue dan bilang nanti gue akan di hubungin sepupunya yang bernama Lala karena takutnya saat kita datang, Tata tidak bisa menjemput kita karena sibuk mengurusi Leona. Tidak lama kemudian Lala menelpon Gue dan memberi tahu arah2 jalan untuk ke rumah Leona. Sebelum berangkat dari rumah, gue membuka Facebook Andy dengan accountnya yang sempat Gue ketahui saat masih pacaran. Gue cek inbox dia, dan ada message dari Leona yang berbicara dengan Andy dengan kata Gueng2an dan Andy memberikan perhatian2 kepada Leona. Otak Gue panas lagi dan tanpa pikir panjang Andy Gue remove dari friend Facebook.
Gue, Jerry dan Hendra segera berangkat ke rumah Leona dengan naik bus. Perjalanan yang sangat jauh Pamulang – Cempaka putih. Tadinya kita mau langsung ke RSCM nya saja, namun Lala bilang Leona sedang dalam proses pemindahan ke rumah. Jadi kita di suruh ke rumahnya saja. Sesampainya di depan gang rumah Leona, kami di hampiri oleh cewek berbadan pendek dan agak gemuk dan berambut kriting panjang yang agak lepek, wajahnya pun tidak cantik, berbeda sekali dengan 2 saudaranya Leona dan Tata itu. Gue sempet mikir, masa sih Tata punya sodara sekucel ini? Tapi semua anggapan Gue itu hilang saat dia mulai mengajak ngobrol. Anaknya sangat friendly, lucu dan asik. Kita sampai di rumahnya itu pukul 5 sore. Disana tidak terlihat yang namanya Tata. Lala bilang Tata masih di RSCM untuk mengurusi administrasi dan pulangnya Leona ke rumah. Karena orang tua Leona sedang tidak ada. Kami pun di rumah itu yang bertipe rumah2 Belanda – Betawi menunggu di ruang tamunya sambil bercanda gurau sampai lupa waktu karena Lala ini sangat memiliki banyak cerita dan lucu. Sehingga kami nyaman. Dia menceritakan semua tentang Tata, pekerjaan Lala jadi Jurnalis, dan lain sebagainya. Cara dia menceritakan sangat meyakinkan. Dirumah itu juga gue di kenalkan oleh beberapa keluarganya. Dan sempat mengobrol dengan Tantenya tapi sama sekali dia tidak membahas tentang Tata ataupun Leona. Namun, Gue melirik ke arah Hendra, dia terlihat sedang berfikir dan tidak banyak omong. Hendra pun keluar rumah dan memanggil Gue lalu bertanya, “Jerry udah pernah ketemu Tata belum sih?”. Gue yang polos dan tidak mengerti maksud pertanyaannya Hendra itu berkata “Belom, Ndra”. Lalu Hendra mencoba untuk berpikir lagi. Gue gak ngerti apa yang dia pikirin. Tapi Gue gak begitu peduli. Waktu sudah jam 9, dan lama-lama kami seperti orang bodoh menunggu Tata dan Leona yang tidak kunjung datang. Dan saat Lala gue suruh untuk menghubungi Tata lagi, Lala kemudian memberi kabar bahwa Leona keadannya parah dan memasuki stadium 4. Dan Leona berulang-ulang kali menyebut nama Andy katanya. Leona ingin bertemu Andy rupanya. Gue pun berinisiatif langsung menelpon Andy. Suara Andy yang jutek saat mengangkat telpon dari Gue, Gue coba tanggapi dengan suara rendah gue dan mengatakan bahwa Leona sakit yang sudah stadium 4 ingin bertemu dengannya seakrang juga. Dan Andy pun akan datang ke RSCM segera dan masih dengan nada yang jutek dan langsung menutup telpon gue. Kemudian, tanpa pikir panjang kita pun menyruh Lala untuk langsung ke RSCM juga. Saat itu Gue melihat wajah Lala gugup dan seperti yakin gak yakin untuk pergi ke RSCM. Namun lagi2 gue menghilangkan pikiran negative gue dan berpikiran yang lain. Kita ke RSCM dengan angkot. Dan jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya ke RSCM.
Sesampainya di RSCM, Gue tersenyum sendiri gak jelas karena merasa hari ini sangatlah sedikit aneh. Gue mengeluarkan HP dan mengetik SMS pada sahabat Gue “Dhe, sumpah hari ini hari gue kayak sinetron banget. Lo harus tau! Nanti gue bakal cerita”. Gue seperti merasa aneh namun pikiran Gue dan Jerry seperti tetap lurus2 saja. Entah kalau Hendra, dia memang bukan orang yang banyak bicara dan kalau bergurau hanya mengeluarkan sepatah 2 patah kata. Gue baru pertama kali ke RSCM dan salah satu rumah sakit yang cukup memiliki bangunan yang tua. Bagus sih, tapi agak horor juga ya. Leona berada di ruangan UGD dan itu berada di lt. 2. Kami pun kesana dan Lala menyuruh kita untuk menunggu di ruang tunggu sedangkan dia mondar mandir cari info tentang Leona. Saat itu sudah sangat malam dan Gue melihat di sekitar banyak keluarga orang2 yang sedang di rawat di UGD ini tidur di lantai dan kursi2 tunggu. Suasana disana sangat tidak enak dan baru Gue rasakan sekali ini. Semua orang sedang menunggu rekannya ataupun saudaranya yang sedang di rawat dengan keadaan yang belom pasti apakah akan baik saja atau bisa saja hari itu mereka kehilangan seseorang yang sedang mereka tunggu itu. Hhhhhh....
Setelah Lala mondar mandir sana sini dia mengabari kita kalau Tata tidak bisa keluar dari ruangan karena lagi nungguin Leona yang tidak sadar. Kita pun hanya duduk2 di depan ruang UGD demi bisa bertemu dengan Leona. Kemudian pukul 12 Andy datang dengan membawa teman2nya yang mengantarnya. Gue menyapa mereka semua saat datang. Namun Gue melihat wajah Andy terlihat masih kesal dan Gue tidak berani menyapanya karena takut malah jadinya ribut, kan gak lucu di depan UGD ribut2. Tidak lama kemudian segerombolan teman2 Andy turun ke bawah dan meninggalkan Andy di ruang tunggu itu. Andy mengajak bicara Jerry dan kemudian Jerry menghampiri gue kemudian mengajak gue untuk mencari udara segar ke luar RS dengan alasan Andy masih kesal sama gue dan ingin bicara banyak dengan Lala. Gue pun ikut Jerry ke bawah dan bertemu dengan teman2 Andy tadi dan bercanda2 di parkiran mobil RSCM. Saat itu Hendra sedang tidur di ruang tunggu karena sepertinya dia kecapekan. 1 jam kemudian gue dan Jerry naik lagi ke atas dan melihat Andy dan Lala sudah tidak berbocara serius. Gue mengobrol2 dengan Lala dan Andy dan Jerry turun ke bawah dengan alasan mau merokok. Gue mencari tahu dari Lala apa yang Andy katakan. Lala bilang Andy Gueng sama Leona, dan lain-lain. Gue yang udah sedikit mati rasa gak begitu sedih lagi saat tau hal itu. Ohya, Lala juga bilang kalau Tata tadi sempat keluar ruangan dan sempat juga bersapa dengan Andy. Tapi dia sudah kembali menemani Leona lagi seakrang. Setelah Gue mengobrol2, Lala tertidur dan Gue mencoba untuk tidur juga namun tidak bisa. Jadi Cuma merem2 ayam. Gue menunggu Jerry dan Andy untuk naik lagi ke atas tapi lamaaaaaaaaaaaaa banget. Gue pun tiba2 kebelet pipis. Gue coba bangunkan Lala untuk minta anterin ke toilet karena toiletnya berada di lantai bawah dan lumayan jauh. Mau bangunin Hendra, tapi gak enak. Gue gak terlalu dekat juga sama dia. Gue yang udah gak tahan memberanikan diri untuk ke toilet sendirian. Gue melewati koridor2 sepi dan itu malam2nya malam. Gue berjalan sangat cepat dan mencoba fokus untuk melihat lurus kedepan dan tidak berpikir macam2 dan tidak lupa sambil zikir. Dan untungnya gue gak melihat yang aneh2. Selesai Gue pipis, kebetulan toiletnya itu berada dekat di pintu masuk RS. Dan Gue berpikiran untuk menghampiri Andy dan Jerry yang pasti ada di luar sana. Gue mencoba melihat sekeliling di luar namun tidak Gue temukan mereka. Yahhh, akhirnya Gue berjalan sendirian lagi di lorong2 sepi tadi sampai di lantai UGD. Gue tidak bisa tidur dan Lala masih tidur. Hendra pun begitu. Namun tidak lama kemudian Andy dan Jerry datang. Andy sudah terlihat senyum-senyum saat berbincang dengan Jerry. Dan Lala pun bangun juga. Gue heran, Jerry dan Andy mengobrol dengan bahasa inggris. Gue yang tidak ikut ngobrol, mendengarkan pembicaraan mereka dan Gue ngerti gak ngerti. Lala cuman diam saja karena dia terlihat kurang bisa bahasa inggris. Mereka seperti lagi ngomongin seseorang cewek tapi gue gak tau siapa yang mereka maksud. Gue sempat berpikir mungkin gue tapiii biarinlaaaaaah...
Gue dan Jerry melihat2 ke daftar pasien yang ada di pintu UGD. Tidak ada sama sekali nama Leona. Gue bertanya pada Lala, dia meyakinkan pada gue dan Jerry kalau biasanya pasien baru itu memang kadang belum tercatat di data. Gue juga melihat Lala dengan security penjaga UGD terlhat akrab. Gue berpikir mungkin karena Leona sering keluar masuk RSCM jadi Lala bisa kenal sama securitynya. (pikiran yang bodoh sebenernya). Hahaha.
Pukul 4 pagi. Jerry dan Andy terlihat menuruni tangga. Dan Gue menghampirinya. Dan menawarkan diri untuk ikut mereka ke bawah karena di atas gue bosen banget! Andy yang sudah terlihat tidak marah lagi pada Gue, Gue coba ajak obrol sedikit tanpa membahas masalah yang sebelumnya. Gue Jerry dan Andy menjadi mengobrol seperti biasa lagi. Kita duduk di kursi besi di dekat parkiran RS. Kita mengobrol agak lama dan Jerry memutuskan untuk naik ke atas dan sengaja meninggalkan Gue dan Andy untuk mengobrol 4 mata. Dan akhirnya kami membahasa masalah kemarin dengan kepala dingin. Andy memaafkan Gue. Gue pun bilang, kalau Andy memang suka sama Leona, yaudahlah jadian aja. Gue juga kasian sama Leona yang lagi kritis gitu. Tapi Andy bilang dia gak mau. Dia gak suka apalagi Gueng sama Leona. Gue jadi bingung. Terus Gue bahas tentang message dia dan Leona. Andy bilang itu cuman biasa aja. Andy kasihan sama Leona yang sepertinya butuh perhatian. Gue emang kebiasaan untuk menyimpulkan keadaan sendirian tanpa bertanya pada yang bersangkutan. Huuuhh.. Akhirnya semua keluar isi kepala kita berdua dan ternyata cuman salah paham saja. Dan Gue bertanya lagi, apa tadi dia ketemu Tata? Karena Lala bilang tadi Tata sempat keluar dari ruangan. Andy bilang Tidak. Gue berpikir, Andy berpikir. Dan sadar kalau Lala bohong. Tau2 saja Andy bilang, “ada yang gak beres ni. Ngerasa gak sih kamu?”. Gue sih daritadi emang ngerasa aneh tapi mencoba untuk selalu positive thinking dan ngikut aja. Andy seperti layaknya seorang detektif yang kebetulan dia anak IT yang selalu berpikiran dengan logika, mencoba menjelaskan panjang lebar semua kejadian hari ini. Dia merasa aneh, kenapa kalau memang Leona benar2 sakit parah dan sudah stadium 4, tidak ada sama sekali keluarganya yang datang, sedangkan orang2 lain saja di depan UGD itu kluarga dari seseorang yang sedang di rawat di dalam UGD itu. Kenapa Lala itu kalau dia memang seorang jurnalistik tapi tidak bisa bahasa inggris sama sekali. Karena bagi Andy, seorang jurnalistik atau Reporter harus bisa bahasa inggris, at least. Dan banyak lagi ke anehan yang dia rasakan. Dan bodohnya Gue tidak berpikir sampai kesana. Padahal, Lala jelas2 terlihat sering berkelakuan aneh. Dia sempat bilang kalau dia menggunakan BlackBerry dan sempat BBM-an sama Tata tadi. Tapi gue sama sekali gak pernah liat dia ngeluarin BB nya. HP lain pun gak pernah gue liat dia pegang. Bahkan mungkin uang pun dia tidak punya karena tadi semua angkot Gue dan teman Gue yang bayarin.dan dia hanya diam saja. Gue yang tadinya sangat baik dengan Lala menjadi dendam. Gue merasa semua yang Andy omongin itu benar. Kita merasa bahwa sebenernya Leona dan Tata itu gak ada di tempat ini. Bahkan mungkin di dunia ini! Semuanya hanya permainan Lala semata untuk mengelabui kita. Tapi masa sih, kalo emang dia mau bohong sama kita, sampe niaaaaaaaaaatt banget bohongnya.bawa kita ke RSCM segala.sampe nginep2, lagi. Itu yang masih jadi pertanyaan. Apakah benar!? Kalau itu benar, emosi gue udah gak bisa di kendaliin. Gue dan Andy mencoba membicarakan ini dengan Hendra yang daritadi terlihat menyendiri dan tidak banyak bicara. Kita menghampiri Hendra yang sedang terlihat duduk di ruang tunggu bawah tangga. Dia seperti abis solat subuh. Saat itu pukul 5 pagi. Andy, gue dan Hendra berbicara tentang apa yang gue bahas dengan Andy tadi. Ternyata Hendra juga berpikiran seperti itu. Dia sengaja tidak bicara pada kita semua tentang apa yang di pikirkannya karena selalu pengen tau apa yang bakal Lala lakuin kemudian. Sungguh Hendra anak yang jenius namun aneh. Kan kalau emang dia udah tau, malah bagus ngasih tau kita semua. Hhhhh... Setelah kita menyimpulkan bahwa semua ini hanya permainan si cewek udik, kucel, dan yang kayak pembantu itu adalah pembohong, kita bakal tanya dia maksudnya apa semua ini! Saat itu Jerry sedang berada di kamar mandi dan kita sengaja tidak membahas ini langsung pada Jerry. Karena pasti dia yang bakal sangat sakit hati. Sebenernya maksud dia kesitu salah satunya adalah untuk bertemu pacarnya yang sangat sangat dia banggakan dan cintai itu masih di ragukan keberadaanya di dunia ini. Tiba2 Hendra ingat, Hpnya tidak ada di tas kecilnya. Dia mencari ke lantai bawah dan musholla namun tidak ada. Gue pun ikut kawatir. Dan tiba2 Hendra teringat bahwa Hpnya tadi di pinjam Lala saat Hendra sedang setengah tidur. Hendra pun berlari ke bawah. Gue dan Andy mengikuti dia di belakang. Kita bertemu Lala di pintu depan RSCM. Matahari sudah terang. Ternyata telah cukup lama kita berada di tempat ini. Hendra pun segera menagih Hpnya yang ada di Lala karena takut Lala mencurinya. Lala tanpa rasa bersalah mengembalikan Hp Hendra. Gue yang rasanya sudah ingin menonjok muka Lala tertahan. Gue sudah tidak mau lagi memandang wajahnya dan hanya berbocara sedikit saat dia mengajak bicara. Dia bilang bahwa Tata sudah keluar dari ruangan, dan sekarang lagi menebus resep di dalam. Gue sangatlah sudah tidak percaya apalagi peduli dengan omongannya. Andy kemudian menelpon Jerry dan minta bertemu di depan RS. Tidak lama Jerry datang dengan wajah masih senyum2 seperti masih menanti pacarnya yang akan keluar sebentar lagi. Jerry yang tidak tahu apa2 di rangkul Andy menjauh dari kita. Andy terlihat sedang menjelaskan semua yang ada di pikiran Gue dan Hendra tentang kepalsuan semua ini. Lala yang melihat Andy berbicara serius dengan Jerry nampak gelisah dan berkali-kali bertanya pada Gue dan Hendra, sebenernya ada apa sih? Mereka kenapa sih? Gue hanya menjawab “ mana gue tau lah”.
Sedih, melihat Jerry seperti sudah tau semuanya. Matanya merah. Gue yang sudah tau apa yang dia pikirkan, betapa kecewanya dia, betapa sakit hatinya dia, betapa sangat di tipunya dia, Gue langsung memegang erat tangannya sambil terus melihat tatapan matanya yang tajam dan merah. Lala terlihat bingung dengan kita yang menjadi aneh dengannya. Hendra mengajak kita ke tempat yang tidak terlalu ramai. Dan mempersilahkan duduk. Lala masih terlihat bingung dan wajahnya sangat terlihat khawatir dan gelisah. Kita semua terdiam dan tidak ada yang bisa mengeluarkan kata2 untuk Lala karena sudah sangat kesal. Andy dan Hendra terlihat mondar mandir dan terkadang berpapasan mata seperti sedang berbicara telepati. Gue mengerti kalau salah satu dari mereka berbcicara duluan pada Lala, pasti akan meledak. Karena posisinya semua sedang menahan emosi. Gue duduk di sebelah Jerry berusaha untuk menengkannya. Gue tau dia sangat ingin marah kepada Lala. Kemudian Gue melihat mata Jerry berkaca-kaca. Gue tidak tahan untuk mengungkap semuanya. Gue pun tanpa pikir panjang berjalan ke depan hadapan Lala dan memulai pembicaraan, “Maksud lo apa La nipu kita?”. Gue mengeluarkan nada yang rendah namun tegas. Lala terlihat makin bingung. Dia tau jika kita semua sudah tau kalau dia bohong. Lala masih saja berbocara bahwa kita disuruh menunggu Tata yang masih nebus resep. Hendra dan Andy pun akhirnya tidak tahan untuk berbicara juga. Lala di interogasi mati2an sama mereka sampai akhirnya Lala tidak berkutik dan bilang kalau IYA, ini semua emang bohong. TAPI sebenernya Leona dan Tata itu tetap ada. Lala cuman di suruh orang untuk mengelabui kita semua. Kita semua sudah tidak ada yang percaya lagi dengan semua mulut sampahnya itu hanya tersenyum kecil dan mengabaikan kata2nya yang terus membela dirinya sendiri padahal semuanya sudah terungkap. Lala pikir kita bodoh masih bisa di bohongin. Saat itu yang berbicara dengan Lala cuman Gue Andy dan Hendra. Jerry tidak berkata sedikit pun dengan Lala. Gue baru sadar Lala merupakan cewek bermental sickness yang berani mempermainkan kita. Berapa kebohongan yang dia katakan pada kita sehingga kita percaya. Betapa baiknya kita bisa percaya sama dia ketika dia sedang berbohong. Omongannya sangatlah besar dan sangat meyakinkan. Gue mau saranin ke dia, kalau bisa dia jadi pengacara aja. Jago banget speaknya! Tapi betapa jahatnya sejahat-jahatnya dia. Kita kesana dengan maksud baik, untuk menjenguk orang yang sedang sakit, dan Jerry yang sangat Gueng sekali dengan Tata ingin sekali bertemu karena Jerry percaya hari ini dia akan bertemu Tata akhirnya. Kita sampe bela2in nginep yang ternyata buang2 waktu gue semaleman yang harus berbohong sama Nyokap dan Bolos kuliah. Gue sampe berantem hebat sama Andy yang harusnya itu semua tidak terjadi. Dan cuman bertemu dengan cewek gila satu itu. Sakiiiiit banget rasanya.
Setelah puas melabrak Lala dan cukup tau dengan semuanya, kita pun memutuskan untuk pulang. Gue menyuruh Jerry untuk berdiri dan meninggalkan Lala sendiri saja. Andy dan Hendra berjalan duluan setelah mengancam Lala sehingga dia terdiam. Saat Jerry bangun dari duduknya, Gue mendengar Jerry berkata di depan Lala, “Gue kesini cuman mau ketemu Tata, bukan LO!!”. Suaranya sangat kesal dan meninggalkan Lala. Baru 2 langkah berjalan, Jerry berbalik badan seperti belom puas dengan kata2nya, dia pun bilang “Oh ya, satu lagi. Lo tuh cuman sampah tau gak?”. Jerry yang sedang memegang korek, reflek melempar korek itu ke wajahnya. Gue melihat Lala hanya duduk diam terpaku melihat kita berjalan keluar gerbang RSCM dan meninggalkan dia seperti layaknya sampah memang. Tidak ada kata2 baik sedikit pun yang kita berikan pada Lala saat meninggalkannya. Entahlah setelah itu apa yang dia lakukan. Yang penting kamu sudah bebas dari lubang permainan dia walau sempat merasa bahwa kita bodoh juga bisa di bohongi satu cewek yang nothing banget semuanya. Semuanya palsu. Gue berpikir dia itu hanya seorang cewek yang kesepian akan teman. Sehingga dia harus berbohong demi mendapatkan teman. Sampai akhirnya dia menemukan Facebook yang bisa dia ajak ngobrol dan bisa memiliki banyak teman atau pun pacar dengan cara menipu orang2 di Facebook akan kebeneran keadaanya nyatanya. Sehingga tanpa sadar membuatnya menjadi FAKEBOOK HOLIC..

Langit terlihat cerah. Gue merasa lega lepas dari orang gila itu. Masih ada dendam sebenernya karena gue belom menamparnya. Gue meremove semua facebook Leona dan Brigitha Renata itu. Dan sama sekali tidak memikirkan kepalsuan mereka. Gue dengar dari Jerry, sehari setalah kejadian RSCM nite itu, Tata mencoba untuk meyakinkan Jerry jika dirinya itu ada. Namun Jerry sudah berpikir bahwa Tata itu adalah Lala dan Leona itu juga Lala, jadi jerry sudah tidak mau peduli lagi. Dan pelajarannya bagi dia, tidak ada lagi jadian sama cewek dr dunia maya yang belom terlihat aslinya. Hubungan Andy dan gue membaik akibat kejadian itu kita jadi saling percaya lagi dan beberapa hari kemudian kita balikan. Dan Hendra, masih saja penasaran dan dendam dengan Lala. Dia mencoba menghack facebook Brighitha renata ini. Dan BERHASIL! Ternyata di dalam message terdapat banyak korban lelaki yang dia rayu dan pacari, dan juga beberapa perempuan yang bisa baik2 dia ajaka omong. Hhhh... kebongkar, deh! Dan Kesamaan dari kita semua adalah, Tidak ada yang mau membahas kejadian di kemudian hari.karena menurut kita ini aib! :D

Beberapa bulan kemudian Gue membaca Update Status seseorang teman Gue di Facebook yang tidak Gue kenal. Dia terlihat marah2 di statusnya. Gue gak inget semua kata2 nya di Status, intinya dia mengatakan bahwa “jangan percaya dengan Facebook yang namanya Brigitha Renata ataupun Leona karena itu semua PALSU! Hp gue ilang di curi dia!”. Gue lagi-lagi cuman tersenyum. Ternyata si Lala masih bertahan hidup dan gak ada kapoknya nipu orang.




nb: Semua nama-nama teman2 saya merupakan nama samaran.